Arsip

Posts Tagged ‘Community’

Community of Mathematical Inquiry (CMI)

Community of Mathematical Inquiry (CMI) dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas berbasis dialog dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan bersama melalui argumentasi. Proses argumentasi yang dimaksud adalah sebuah kompetisi kooperatif dalam membangun argumen dengan tujuan mencapai kesimpulan yang disepakati bersama melalui pertimbangan yang bebas dan terbuka. Proses ini dicirikan oleh pemerataan berfikir siswa. Dalam proses CMI, satu individu berpengaruh terhadap sistem secara menyeluruh. Dari proses itu muncul koreksi diri, pengaturan diri, dan pengorganisasian diri. CMI mengubah pembelajaran yang besifat individual menjadi pembelajaran sosial dalam kelas. Cobb menjelaskan unsur-unsur pokok yang efektif dan tepat dalam pembelajaran. Unsur pokok itu adalah learning community.  Gagasan Cobb ini berhubungan dengan teori Brousseau (1994), yaitu negosiasi kesepakatan antara guru dan siswa. Guru dan siswa membuat sebuah kontrak di awal tentang suasana pembelajaran spesifik dalam kelas.

Salah satu tugas utama guru dalam CMI adalah membuat bahan diskusi yang kontekstual. Guru dalam CMI tidak hanya berperan sebagai perencana, tetapi juga pengorganisasi serta penginisiasi proses negosiasi dalam pembelajaran.dalam pembelajaran, guru lebih berperan untuk mengkondisikan kelas melalui penawaran pernyataan ulang, klarifikasi, contoh-contoh, ringkasan, dan memotivasi siswa untuk bekerja sebaik mungkin. Bahkan, guru juga menjadi pendengar yang aktif.

Tujuan utama guru dalam CMI adalah…

Selengkapnya dapat didownload pada

http://www.ziddu.com/download/10343702/JournalofMathematicsScienceTechnologyEducation5.doc.html

Model Pembelajaran Learning Community (masyarakat belajar)

Oleh: David Sastra

Joyce & Weil (1996) dalam bukunya ”Models of Teaching” memaparkan beberapa model pembelajaran dengan unsur-unsur dasar, yaitu (1) syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran, (2) social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran, (3) principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespon siswa, (4) support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, dan (5) instructional dan nurturant effects—hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang disasar (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang disasar (nurturant effects). Lima unsur tersebut dicoba dipaparkan pada bagian ini sehingga tergambar Model Learning Community yang dimaksud dalam penelitian ini.

Model Learning Community sulit didefinisikan secara jelas karena masih baru dan bersifat kompleks (Pancucci, 2007). Tetapi menurut Zhao & Kuh (2004), konsep learning community tidaklah baru sama sekali. Konsep ini diperkenalkan oleh Alexander Meiklejohn pada tahun 1920 (Smith dalam Zhao & Kuh, 2004). Pengembangan selanjutnya juga dilakukan pada tahun 1960 dan 1980. Bielaczyc & Collins (dalam Tastra et al., 2009) mengungkapkan bahwa komunitas belajar (learning communities) adalah suatu budaya belajar yang melibatkan setiap siswa untuk melakukan upaya-upaya kolektif dalam membangun pemahaman.

Tiga ide pokok dalam profesional learning community meliputi: …

Download tulisan lengkapnya

http://www.ziddu.com/download/10323180/ModelPembelajaranLearningCommunity.doc.html